BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Polusi
atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yangmenyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak
dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup No. 4 Tahun1982). Pencemaran
dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas
beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh
aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.
Karena kegiatan
manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi pencemaran
lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah
mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari
lingkungan. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan Syarat-syarat suatu zat disebut
polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya,
karbon dioksidadengan kadar 0,033% di
udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat
memberikan efek merusak. Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1.
Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2.
Berada pada waktu yang tidak tepat.
3.
Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
1.
Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan
tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam waktu
lama.
BAB
II
ISI
A.
Sejarah
singkat nama tempat yang diteliti
1.
Jalan
Moh. Toha Bandung
Jalan ini diambil dari nama seorang pejuang
revolusi kemerdekaan (1945-1950), dari Bandung Selatan yang berjasa besar dalam
melawan penjajah kolonial. Dilahirkan di bandung tahun 1927. Bergabung dengan
badan perjuangan Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI), dan diserahi tugas
sebagai Komandan Seksi I Bagian Penggempur. Moh. Toha disertai Moh. Ramdan dari
Pasukan Hizbullah berhasil menghancurkan Gedung listerik yang berisi kira-kira
18.000 ton amunisi dan berbagai senjata api. Laporan dari Markas Daerah BBRI menyatakan
bahwa Moh. Toha dan Moh. Ramdan gugur dalam peristiwa jibaku tersebut.
Peristiwa itu telah diabadikan dalam bentuk monumen tugu Dayeuhkolot
Karena keberanian dan jiwa patriotismenya,
serta untuk mengenang jasa-jasa, maka di samping diabadikan dalam bentuk
monumen tugu, Pahlawan Mohammad Toha diabadikan juga sebagai nama jalan raya
yang menghubungkan kota Bandung dengan Dayeuhkolot, yang membentang dari mulai
terminal Kebon Kalapa (sekarang ITC) sampai perbatasan jalan Toll Padaleunyi
Dayeuhkolot.
2.
Jalan
Jenderal Achmad Yani Km. 7 Bandung
Jenderal
TNI Anumerta
Ahmad Yani (juga dieja Achmad Yani; lahir di Purworejo, Jawa Tengah,
19 Juni
1922 – meninggal
di Lubang Buaya,
Jakarta,
1 Oktober
1965 pada umur 43 tahun)
adalah seorang pahlawan
revolusi dan nasional Indonesia.
Beliau
dikenal sebagai seorang tentara yang selalu berseberangan dengan PKI (Partai Komunis
Indonesia). Ketika menjabat sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat sejak tahun
1962, ia menolak keinginan
PKI untuk membentuk Angkatan
Kelima yang terdiri dari buruh dan tani. Karena itulah beliau
menjadi salah satu target PKI
yang akan diculik dan dibunuh di antara tujuh petinggi TNI AD melalui G30S (Gerakan Tiga Puluh September). Ia
ditembak di ruang makan di rumahnya,Jalan Lembang D58,Menteng pada jam 04.35
tanggal 1 Oktober 1965. Mayatnya kemudian ditemukan di Lubang Buaya.
Karena
keberanian dan jiwa patriotismenya, serta untuk mengenang jasa-jasa, maka
namanya diabadikan menjadi salah satu nama jalan protocol di kota-kota besar di
Indonesia. Salah satunya di kota Bandung ini.
3.
Jalan Pacuan Kuda
Arcamanik Bandung
Jalan
ini diambil dari nama lokasi di wilayah sekitarnya. Yakni lapangan Pacuan Kuda.
Lapangan ini cukup terkenal, dikarenakan seringnya diadakan lomba pacu kuda,
baik tingkat daerah, provinsi, dan lain sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar