Bahkan, jika aku tak mampu berucap, apa hatimu mampu membaca gelagatku?

Kamis, 28 Maret 2013

Tentang Pengorbanan.

18.20 Posted by Unknown No comments

Apa itu cinta?
Cerita tentang bahagia dan luka?
Mengapa harus ada luka ketika kita telah bahagia?
Mengapa bahagia bukan milik kita selamanya?

Aku bahagia. Dengan kamu -dulu-.
Kamu memberi warna dalam hari-hariku. Membuatnya semakin indah.
Ku fikir keindahan itu akan selalu menjadi milikku.
Ku fikir kamu akan selalu menemani aku.
Ah.... Aku terlalu banyak berfikir.

Saat malam mendekap senja,
Aku bertanya pada bulan,
Mengapa kebahagiaan itu berlalu dengan sangat cepat?
Mengapa kamu pergi meninggalkanku ketika aku sudah -sangat- menyayangi kamu?
Mengapa kamu lebih memilih orang yang baru saja datang di hidupmu dan meninggalkanku dengan mudahnya?
Apa kamu pernah berfikir bagaimana hancurnya hatiku ketika aku tahu hal itu?
Apa kamu pernah tahu, bagaimana terluka nya aku ketika kamu dengan tanpa dosanya berjalan tersenyum melewatiku?
Apa kamu....... Apa kamu pernah ikut merasakan perasaanku ketika aku menangis tersedu di sudut kelas lalu?
Bagaimana kamu berjalan dengan gadis lain sedang kamu sendiri telah berjanji sebuah hal denganku?
Apa aku terlalu bodoh karena terlalu mempercayai setiap janji-janji manismu?
Apa aku terlalu bodoh hingga kamu meninggalkanku?
Mengapa kamu mengingkari itu?
Mengapa kamu membuat aku sulit mempercayai kamu ketika kamu menyakitiku?
Kamu tahu mengapa aku seperti itu?
Karena aku, terlalu dan selalu mempercayai kamu.
Dan kamu, dengan mudahnya mengahncurkan kepercayaanku untukmu.
Lalu aku, masih saja selalu mempercayai kamu.
Apa yang kamu lakukan selalu benar dimataku.
Termasuk ketika kamu melukai aku,
Mungkin benar, aku terlalu bodoh.

Aku terluka, dan kamu tak perduli.
Aku rapuh, dan lagi-lagi kamu tak pernah peduli.
Sekali lagi, -mungkin- aku terlalu banyak berharap.
Tapi, kamu tahu sendiri kan bagaimana orang jika telah lama jatuh hati?
Dan itu aku.
Aku yang telah lama jatuh hati.
Kepada kamu.
Cinta memang tidak bisa dipaksakan, namun cinta tidak menyuruh aku untuk berhenti berjuang.
Karena cinta, selalu membutuhkan pengorbanan.
Dan aku, berkorban untukmu.
Mengorbankan perasaan yang telah lama singgah di hati.




Oleh : Siti Nur Hawa; Ketika cinta menuntut sebuah pengorbanan, dan perjuangan.

Tentang Pengorbanan.

18.16 Posted by Unknown No comments

Apa itu cinta?
Cerita tentang bahagia dan luka?
Mengapa harus ada luka ketika kita telah bahagia?
Mengapa bahagia bukan milik kita selamanya?

Aku bahagia. Dengan kamu -dulu-.
Kamu memberi warna dalam hari-hariku. Membuatnya semakin indah.
Ku fikir keindahan itu akan selalu menjadi milikku.
Ku fikir kamu akan selalu menemani aku.
Ah.... Aku terlalu banyak berfikir.

Saat malam mendekap senja,
Aku bertanya pada bulan,
Mengapa kebahagiaan itu berlalu dengan sangat cepat?
Mengapa kamu pergi meninggalkanku ketika aku sudah -sangat- menyayangi kamu?
Mengapa kamu lebih memilih orang yang baru saja datang di hidupmu dan meninggalkanku dengan mudahnya?
Apa kamu pernah berfikir bagaimana hancurnya hatiku ketika aku tahu hal itu?
Apa kamu pernah tahu, bagaimana terluka nya aku ketika kamu dengan tanpa dosanya berjalan tersenyum melewatiku?
Apa kamu....... Apa kamu pernah ikut merasakan perasaanku ketika aku menangis tersedu di sudut kelas lalu?
Bagaimana kamu berjalan dengan gadis lain sedang kamu sendiri telah berjanji sebuah hal denganku?
Apa aku terlalu bodoh karena terlalu mempercayai setiap janji-janji manismu?
Apa aku terlalu bodoh hingga kamu meninggalkanku?
Mengapa kamu mengingkari itu?
Mengapa kamu membuat aku sulit mempercayai kamu ketika kamu menyakitiku?
Kamu tahu mengapa aku seperti itu?
Karena aku, terlalu dan selalu mempercayai kamu.
Dan kamu, dengan mudahnya mengahncurkan kepercayaanku untukmu.
Lalu aku, masih saja selalu mempercayai kamu.
Apa yang kamu lakukan selalu benar dimataku.
Termasuk ketika kamu melukai aku,
Mungkin benar, aku terlalu bodoh.

Aku terluka, dan kamu tak perduli.
Aku rapuh, dan kamu tak pernah peduli.
Lagi-lagi aku terlalu banyak berharap.
Tapi, kamu tahu sendiri kan bagaimana orang jika telah lama jatuh hati?
Dan itu aku.
Aku yang telah lama jatuh hati.
Kepada kamu.
Cinta memang tidak bisa dipaksakan, namun cinta tidak menyuruh aku untuk berhenti berjuang.
Karena cinta, selalu membutuhkan pengorbanan.
Dan aku, berkorban untukmu.
Mengorbankan perasaan yang telah lama singgah di hati.






Oleh : Siti Nur Hawa; Ketika cinta menuntut sebuah pengorbanan, dan perjuangan.

Senin, 25 Maret 2013

Semuanya Semu. Termasuk Kamu.

18.02 Posted by Unknown No comments

Hai, kamu.
Seseorang yang pernah hadir -dulu-.
Aku merindukan kamu.
Lagi-lagi merindukan kamu.
Tak lelah kah kamu membayang-bayangi aku?
Tak lelah kah kamu membuat aku kembali dan lagi-lagi teringatkan kamu?
Tak lelah kah kamu membuat aku semakin berharap pada harapan semu yang kamu buat?
Tak lelah kah kamu menyakiti aku?

Aku merindukan kamu,
Merindukan kita,
Yang dulu.
Masih selalu merindukan semua tentang kita.
Tahukah kamu bagaimana sulitnya aku menahan perasaan ini ketika aku berpapasan denganmu?
Tahukah kamu bagaimana terpuruknya aku ketika kita bertemu namun seakan tak pernah ada satu rasa yang -dulu- pernah mempersatukan kita?
Tahukah kamu, bagaimana aku menggenggam luka hati ini?
Cerita kita memang cerita zaman lalu yang semu,
Tentang harapan-harapan yang terbang tinggi bersama perasaanku, tanpa perasaanmu.
Cerita kita memang cerita klise,
Tentang sesuatu yang memang terjadi pada setiap insan.

Hai, kamu.
Aku -masih- menggenggam harapan semu.
Dan tak pernah ada sesuatu tentang luka mu.
Ini hanya tentang lukaku. Lukaku karena kamu.
Tak apa jika kamu tak perduli,
Asalkan kamu tahu, luka ini karena mu! Karena kamu! Sekali lagi, Karena kamu!

Aku tahu, kita masih sama-sama menyimpan perasaan itu.
Masih sama-sama mencintai, satu sama lain.
Masih sama-sama selalu memperhatikan, satu sama lain.
Satu hal yang kubenci dari kita,
Berbicara kaku seperti kita tak pernah saling berkenalan,
Seperti kita baru pertama kali bertemu.
Aku benci, sungguh.
Namun, apa dayaku?

Aku bertanya,
Dimanakah kita yang dulu?
Dimanakah kita yang selalu bersama?
Aku mencarinya. Selalu mencarinya.
Mencari kita. Kita yang dulu.
Yang tak pernah ada ragu jika bertemu.
Yang tak pernah kaku ketika saling menatap.

Ada yang hilang dari diriku.
Dia ikut hilang bersama dengan hilangnya dirimu.
Kini, yang tersisa hanya bayangmu,
Bayangan kamu yang semu.
Dan goresan luka yang tak pernah sembuh.
Aku tahu, kesalahanku adalah tak pernah mampu mengeringkan luka itu sendiri.
Aku tak pernah mampu melakukannya sendiri.
Kamu, kapan akan kembali?
Menjahit luka hati yang semakin hari semakin memburuk adanya.

Ah, sudahlah.
Kini aku tahu, memang selama ini hanya bayangmu yang menghampiri dan bukan kamu -yang nyata- yang menemani.
Hingga akhirnya aku menyadari, harapan itu semu. Seperti dirimu.






Oleh : Siti Nur Hawa, Ketika bayang-bayang itu pergi.

Kamis, 21 Maret 2013

About The Number

17.23 Posted by Unknown No comments

Hai!! Long time no post hihi... Kangen gue ngga? Maaf yaa jadi jarang ngepost.. Entahlah ini gue ngomong sama siapa wkwk *berasa punya reader*

Disini gue mau bercerita tentang angka-angka yang gue seneng dan gue benci=)))

Pertama, angka 13.
Gue seneng angka ini. Kata orang-orang kan angka ini tuh angka sial. Tapi seumur hidup gue ni angka ngga bikin gue sial. Di angka ini juga gue di lahirin... Gue seneng banget banget sama angka ini.

Terus, angka 17.
Di angka ini, dulu gue pernah ngaku kalo gue suka sama seseorang. Dipaksa sih gara-gara sebuah permainan-_- tapi gue seneng kok sama angka ini.... Entahlah... Pengakuan itu membawa gue jadi lega:---)

23. Gue seneng sama angka ini. Entahlah kenapa yang pasti seneng banget... Ada sesuatu alasan yang ngga bisa gue bilang:--)

Lalu, 22. Di angka ini, abang gue ulang tahun. Abang kesayangan gue yang tengil dan ganteng nya ngga nahan *bohong* =)) yang jelas dia seseorang dari 9 orang sahabat gue di Sumedang sono=))

29. Ngga ada alasan buat ngga suka angka ini. Entahlah gue aja bingung haha

19. Gue baru seneng angka ini kemaren-kemaren sih... Setelah sesuatu kejadian di novel, terjadi di hidup gue. Bareng seseorang yang hmm gue sayang. Terimakasih udah bikin gue suka angka ini!!

36. Dulu suka banget. Dulu ya. Dulu. Sekarang ngga teralu suka. Orang yang ada di angka ini udah pergi. Dan untungnya gue bisa move on.

31. Sama kaya angka 36. Dulu angka ini yang selalu gue tunggu di kalender. Unik. Cuma muncul 7x. Tapi orang di angka ini udah pergi. Dia masa lalu, tapi ngga perlu gue lupain. Kadang, gue pasti selalu ke flashback tentang dia. Ngga apa-apa... Hiburan. Haha

25. Entahlah gue ngga terlalu suka angka ini. Pernah bikin gue frustasi sih. Asdfghjkl haha.

Yaudah segitu aja tuh. Gue mau ngucapin terimakasih buat siapapun yang udah bikin gue seneng dan ngga suka sama angka-angka itu. Lvya! Bye=))))

Sabtu, 16 Maret 2013

It's Too Late (2)

06.18 Posted by Unknown No comments


Radio di mobil Rian menyala. Terdengar suara penyiar di sebrang sana.

"Yaaay!!! Akhirnya kita ketemu di penghujung acara. Oke gue kasih lagu terakhir buat kalian semua. Selamat galau dan selamat malam! Bye!"

I'm holding on a rope
Got me 10 feet off the ground
I'm hearin' what you say but I just can't make a sound
You tell me that you need me then you go and come me down
But wait
You tell me that you're sorry didn't think I'd turn around and say

That it's too late to apologize
It's too late
I said it's too late to apologize
It's too late

I'd take another chance, take a fall, take a shot for you
I need you like a heart needs a beat, it's nothing new
Yeah, yea
I loved you with a fire and now i was turning blue
And you say
Sorry, like the angel heaven let me think was you
But I'm afraid

It's too late to apologize
It's too late
I said it's too late to apologize
It's too late

It's too late to apologize
It's too late
I said it's too late to apologize
It's too late

I'm holding on a rope
Got me 10 feet off the ground



Rian P.O.V

'Ini lagu kok nyindir banget sih. Maafin aku Hira.'

Aku menoleh ke arahnya. Ia tertidur rupanya. Untung dia tidak mendengar.

"Hira, maafin aku. Aku banyak salah sama kamu. Maafin aku. Aku sayang sama kamu, Hira. Aku harap kita bisa mulai lagi dari awal."

Perlahan aku mendekat kearahnya. 'Cantik.' Fikirku.
"Aku sayang kamu, Hira."
Kukecup pelan keningnya. Lalu mengelus rambutnya. Sungguh aku sangat mencintai dia.

"Bangun, Ra. Udah sampe."

"Ha? Maaf aku ketiduran. Thanks ya. Aku keluar."

"Tunggu!"

"Ada apa?"

"Good night, I love you."

"Hm"

----------

Manusia itu memang selalu berbuat salah. Termasuk orang yang kita cinta. Dan, terkadang maaf itu tidak akan bisa menyembuhkan luka jika kamu tidak berusaha untuk mengobati luka yang telah kamu buat.
Kamu baru akan menyesal jika kamu baru sadar telah kehilangn orang yang benar-benar menyayangi kamu.


The End.

It's Too Late (1)

03.28 Posted by Unknown No comments

'Tuhan...... Kenapa harus aku? Kenapa harus aku yang mengalami ini semua? Kenapa? Kenapa dia tak menepati janjinya?'

Gadis itu menangis ditengah keramaian taman kota. Kejadian beberapa saat yang lalu yang jelas-jelas ia lihat dengan mata kepalanya sendiri masih terbayang dalam otaknya. Orang yang selama ini ia percayai ternyata........ Menghianatinya.

'Kenapa dari dulu laki-laki yang ada dalam hidupku selalu menyakiti ku? Kenapa selalu menghianati aku? Tuhan... Kenapa ini harus terjadi padaku? Kenapa setiap laki-laki yang sudah aku percayai ternyata tidak mampu menjaga kepercayaanku? Oh Tuhan.... Kenapa?!'

Lagi-lagi gadis itu menangis. Air matanya tak mampu ia bendung. Luka hatinya kini terbuka -lagi-. Untuk yang kedua kalinya, laki-laki yang ia cinta meninggalkannya.

*****

"Lis, selama ini aku telah mengenal kamu. Mungkin memang ini terlalu cepat jika dihitung dari awal kita berkenalan. Namun, aku rasa ini waktu yang tepat. Aku suka sama kamu. Emm, kamu mau jadi pacarku?"

*DEG!!*

Gadis itu merasa ada yang menghentakkan jiwanya. Hatinya mencelos ketika ia melihat dan mendengar dengan jelas apa yang dilakukan Rian barusan. Matanya mulai berair. Sedetik kemudian, ia tak mampu lagi membendung air matanya. Ia kemudian keluar dari restoran sialan itu dan berlari sekencang-kencangnya. Tanpa arah.

Seketika tubuhnya sudah tak mampu lagi berlari. Untungnya ia menemukan taman, kemudian duduk disalah satu bangku.
Tangisannya belum mereda. Nafasnya terengah-engah.
Lagi, untuk kedua kalinya hal ini terjadi padanya. Rian -orang yang telah mengembalikan rasa percayanya kepada laki-laki- membuat luka lama itu hadir lagi.

'Tuhan...... Kenapa harus aku? Kenapa harus aku yang mengalami ini semua? Kenapa? Kenapa dia tak menepati janjinya?

'Kenapa dari dulu laki-laki yang ada dalam hidupku selalu menyakiti ku? Kenapa selalu menghianati aku? Tuhan... Kenapa ini harus terjadi padaku? Kenapa setiap laki-laki yang sudah aku percayai ternyata tidak mampu menjaga kepercayaanku? Oh Tuhan.... Kenapa?!'

'Dulu, papa menghianati mama dan meninggalkan kita hanya untuk wanita brengsek yang baru saja dikenalnya. Kenapa Rian sama dengan papa? Kenapa Tuhan?'

Air matanya terus mengalir. Ia terluka. Ia terluka. Ia..... Terluka.

Gadis itu telah lelah. Air matanya sudah mulai berhenti walaupun isakannya masih belum berhenti. Ia pun memutuskan untuk pulang. Ia menyetop taksi dan masuk kedalamnya.

"Komplek Permata Indah ya, Pak"

Sopir taksi itu mengangguk.

Kejadian itu lagi-lagi terputar jelas dalam fikirannya. Ia menyenderkan kepalanya, lalu memejamkan matanya. Berharap semuanya akan hilang dari otaknya. Hanya berharap.

-----

Sesampainya dirumah, ia langsung menuju kamarnya. Lalu bergegas membersihkan badannya berharap kondisinya bisa lebih baik.

Ia melihat pantulan wajahnya di kaca. Matanya merah dan..... bengkak. Ia kemudian berlalu, menuju kasurnya. Lalu menangis -lagi-.

Dulu, saat papanya meninggalkan dia dan mamanya, ia masih belum paham apa yang sebenarnya terjadi. Namun, rasanya memang agak sama. Ada sesuatu yang mencelos. Dan yang ini ternyata lebih menyakitkan.
Rian dan papanya, sama. Sama-sama membuat luka dihatinya.

"AARRGGH!!"
Fahira -gadis itu- berteriak sekencang - kencangnya. Meluapkan seluruh emosinya.

*Flashback*

"Hai Hiraa. Lagi apa?"

"Hai Rian. Ini mau ngambil buku tapi ngga nyampe huhu"

"Cupcup jangan sedih gitu dong. Yang mana bukunya? Sini biar aku ambilin."

"Itu yang itu. Thank you yaa"

"Iya. Ur welcome cantiiiik"

"Yee apaan sih haha"

"Mukanya kok merah gitu sih? Kenapa? Ahaha"

"Ihh apasih ngga kok. Jangan digodain dong Riaaan."

"Haha iya enggak kok enggak. Kamu itu lucu yaa." ucapnya mengacak pelan rambut Hira.

'Rian. Seseorang yang telah mengubah pandanganku terhadap laki-laki. Ia berbeda. Aku..... Menyukainya -mungkin-.

-----

"Ri, play kaset ini yaa."

"Jangaaaan! Mending yang ini."

Oh, her eyes, her eyes, make the stars look like they're not shining
Her hair, her hair, falls perfectly without her trying
She's so beautiful, and I tell her every day

Yeah, I know, I know, when I compliment her she won't believe me
And it's so, it's so, sad to think that she don't see what I see
But every time she asks me do I look ok, I say

When I see your face, there's not a thing that I would change
Cause you're amazing, just the way you are
And when you smile, the whole world stops and stares for a while
Because girl you're amazing, just the way you are(yeah)

Her lips, her lips, I could kiss them all day if she let me
Her laugh, her laugh, she hates but I think it's so sexy
She's so beautiful, and I tell her every day

Oh, you know, you know, you know, I'd never ask you to change
If perfect's what you're searching for then just stay the same
So, don't even bother asking if you look ok
You know I'll say

When I see your face, there's not a thing that I would change
Cause you're amazing, just the way you are
And when you smile, the whole world stops and stares for a while
Because girl you're amazing, just the way you are
The way you are, the way you are
Girl you're amazing, just the way you are

When I see your face, there's not a thing that I would change
Cause you're amazing, just the way you are
And when you smile, the whole world stops and stares for a while
Cause girl you're amazing, just the way you are. Yeah

Lantunan indah mengalun dari bibirnya. Rian memang punya suara yang bisa membuat aku meleleh. Agak lebay sih. Tapi memang itulah kenyataannya.

"Ra, aku boleh suka sama kamu?"

"Ha? Apa? Coba ulang?"

"Aku boleh suka sama kamu?"

"Ha?" Aku tersentak. Kaget. Bercampur bahagia. "Yaa terserah."

"Kamu suka ngga sama aku?"

"Harus banget aku jawab? Hihi"

"Serius, Raaa"

"Iya, aku suka sama kamu, Rian."

"Aku janji bakal sayang sama kamu,ngejaga kamu terus... Jangan biarin aku suka sama cewe lain ya, Fahira."

-----

'Kenapa jadi gini, Rian?'

'Kenapa kamu ngga nepatin janji kamu?'

'Aku kangen kamu, aku kangen kita.'

-------

4 bulan kemudian.

I have died everyday waiting for you.
Darling don't be afraid I have loved you for a thousand years.

'Sms dari siapa sih?'

From : Rian
Hai Fahira. Aku mau ketemu sama kamu di bukit tempat biasa kita bareng. Besok aku jemput jam 3 sore ya. See you.

'Apalagi sih maunya dia? Rrrr'

To : Rian
Ngga perlu dijemput. Nanti aku kesana sendiri.

-------

"Hai Hira. Udah lama nunggu?"

"Ngga kok."

Keheningan mulai menyelimuti mereka. Mereka terlalu kaku untuk memulai pembicaraan.

Rian P.O.V

'Duh kok kaku gini sih? Aku harus memulai pembicaraan nih. Udah saatnya.'

"Mm Ra, aku minta maaf yaa"

"Untuk?"

"Untuk segala hal yang udah aku lakuin."

"Oh iya, ngga apa-apa."

"Kita jarang bareng lagi ya 4 bulan ini. Aku kangen kamu."

"Selamat ya, Rian, untuk hubungan kamu sama pacarmu. Semoga langgeng."

Dia menoleh ke arahku dan tersenyum. Oh tidak!! Senyumnya itu terlihat sangat terpaksa. Matanya menyiratkan bahwa ia sedang tidak baik-baik saja. Ya Tuhan....

"Aku udah putus sama dia, Ra."

"Oh ya? Yaudah sih ngga penting buat aku, hehe."

"Aku kangen sama kamu, Ra."

Fahira P.O.V

"Aku kangen sama kamu, Ra."

Oh my God! Jangan bilang itu Rian, please.

Air mata ku mulai mencair dan jatuh diatas pipiku.

'Jangan nangis. Kamu kuat, Hira!'

"Oh ya?"

"Kamu kenapa? Nangis?"

"Eh ngga ko."

"Jangan bohong."

"Iya bener kok ngga nangis."

"Aku minta maaf, udah ninggalin kamu. Ngga nepatin janji aku. Maafin aku, Hira. Ada sesuatu yang ngga bisa aku jelasin ke kamu."

Tangisan ku pun pecah. Isakan ku mengeras. Ya Tuhan, kuatkan aku.

"Jangan nangis. Maafin aku, Hira. Maafin aku."

"Udahlah, ngga apa-apa."

"Kamu mau kan ngulangin ini semua dari awal? Please, Hira. Aku bakalan ngejaga kamu. Dan nepatin janji aku."

"Maafin aku, Rian. Maafin aku. Aku ngga bisa ngulangin semuanya. Kamu udah bikin kepercayaan aku buat kamu hilang. Aku ngga mau sakit hati lagi."

Diapun memelukku. Aku berusaha berontak.

"Jangan berontak. Sekali ini aja, please."

"Kamu jahat Rian! Kamu jahat! Kenapa kamu lukain aku? Kenapa kamu ninggalin aku? Kenapa Rian? Kenapa harus aku? Kenapa saat aku udah sayang banget sama kamu, kamu justru ninggalin aku? Kenapa kamu mainin perasaan aku? Aku bukan boneka Rian. Aku bukan boneka!"

"Maafin aku, Hira."

Beberapa menit kemudian dia melepaskan pelukannya.

"Aku mau pulang, Rian. Duluan ya."

"Tunggu! Aku anterin kamu ya."

"Ngga usah, makasih."

"Please, satu kali ini aja."

"Yasudah"

--------

Kamis, 14 Maret 2013

Cinta Tak Pernah Salah

01.48 Posted by Unknown No comments

"Aku mencintai kamu, Prissy"

"Ya, lalu?"

"Kamu, mau jadi pacarku?"

Gadis itu menoleh, lalu tersenyum manis. Dia pun mengangguk mantap.

Raynald P.O.V

Ah, lagi-lagi kejadian itu terputar cepat di otakku. Hari itu tak pernah bisa aku lupakan. Senyumnya, wajahnya, lalu anggukan mantapnya.
Dia -mungkin- anugerah Tuhan yang sengaja diberikan untukku.
Gadis itu, aku mencintai gadis itu.
Namun, apa yang aku lakukan? Berkali-kali melukai hatinya hingga mungkin kini ia tak mau lagi memaafkan kesalahanku.
Bodoh sekali aku ini! Menyianyiakan orang yang tulus mencintaiku, hingga tak sadar aku telah membuat pahatan yang melukai hatinya.
Pricilla Amchwesten, gadis tinggi, berkulit putih dengan hidung yang mancung. Gadis yang....... Sempurna.

"Raynald, kamu kenapa? Jika kamu berkenan, berbagilah denganku. Bukankah kita memang seharusnya saling terbuka?"

"Kamu ngga perlu ikut campur urusan aku Pris! Kamu itu ngga akan pernah bisa ngerti! Mending sekarang kamu tinggalin aku sendiri!"

Gadis itu melangkah pergi, menjauh, dengan perasaan yang tak bisa digambarkan. Bagaimana mungkin ia yang sama sekali tak pernah mendapatkan bentakan, kini dibentak oleh kekasihnya sendiri?

"Prissy, maafkan aku. Kemarin aku tidak sengaja membentakmu. Kumohon, maafkan aku, ya?"

Ah senyumnya! Lagi-lagi senyum itu yang menjawab semuanya. Ia, memaafkanku.

"Happy Anniversary sayang! Satu tahun ini menjadi satu tahun yang paling berharga dalam hidupku. Semoga kita bisa bertemu di tahun-tahun berikutnya.

With Love,
Pricilla Amchwesten"

Surat itu masih tersimpan rapi dalam kotak kecil di atas meja belajarnya. Ia menitikkan air mata ketika membacanya. Ah, andai waktu bisa terulang, ia tak akan menyakiti gadis itu. Ia tak akan membiarkan gadis itu pergi dari hidupnya. Ia....... Tak akan menyianyiakannya.

*PRANG!!!*
"Raynald...." gadis itu tersentak, nafasnya tercekat, emosinya tertahankan, lalu bulir-bulir air mata itu turun perlahan.

Raynald pun menoleh. Ia kaget ketika mendapati kekasihnya berada di belakangnya dengan keadaan yang buruk. Matanya memerah, rambutnya acak-acakan. Gadis itu menggigit bibir bawahnya, untuk mengurangi tngisannya. Namun kenyataannya isakannya semakin mengeras.

-------------------------------------------------

Lelaki itu kini tengah duduk di taman kota, sendirian. Menunggu seorang gadis yang telah ia sakiti. Ia menghela nafas panjang. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Belum datang, fikirnya.

"Kamu sudah lama Ray?"
Laki - laki itu menoleh lalu kemudian berdiri.

"Prissy, maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk menduakan kamu. Tolong maafkan aku."
Gadis itu -Prissy- duduk di kursi.

"Ray, terimakasih untuk waktumu bersamaku selama ini. Aku tahu aku hanya seorang wanita biasa yang terkadang tak mampu memenuhi apa inginmu. Oh ya, aku mau hubungan kita cukup sampai disini saja. Terimakasih untuk semuanya."
Gads itu menggigit bibir bawahnya. Mencoba menahan tangisan itu agar tak keluar.

"Tapi Priss, aku bisa jelasin semuanya."

"Ngga perlu kamu jelasin, aku udah ngerti kok. Aku pulang ya, bye."
Gadis itu melangkah pergi, setelah beberapa langkah ia berhenti dan menoleh kepadaku, tersenyum. Bukan senyum yang penuh keceriaan, namun mungkin penuh luka.

Pricilla P.O.V

Aku melangkahkan kaki ku, beranjak pergi dari tempat itu.
Sesungguhnya aku masih mencintai laki-laki itu. Aku tak pernah bisa melepaskannya.

"Prissy, udah selesai packing? Ayo berangkat."

"Yes, Dad. Sebentar lagi aku turun."
Ah, aku pasti akan merindukan tempat ini. Sejujurnya aku ingin berlama-lama disini. Namun ayahku harus mengurusi kantornya yang berada di Swiss.

Sebelum take off, aku sempat mengirimkan pesan kepada Raynald. Pesan perpisahan tentunya.

"Ray, terimakasih untuk satu tahun yang indah ini. Terimakasih telah memberikan aku pelajaran berharga tentang cinta yang sesungguhnya. Hari ini aku pindah ke Swiss. Aku harap kita bisa bertemu kembali, nanti yang entah kapan. Jaga dirimu baik-baik. Aku sayang kamu, selalu."

-------------------------------------------------

7 tahun telah berlalu. Tak terasa dua insan ini telah tumbuh menjadi orang dewasa dan cerdas.
Yang satu sudah dikenal menjadi seorang pemain piano yang hebat. Dan yang satunya lagi sudah menjadi penyanyi terkenal.

"Prissy, ada undangan untukmu bermain piano di sebuah acara pentas ternama. Nanti kamu harus berduet dengan seorang penyanyi."

"Ya, atur saja olehmu."

Beberapa hari kemudian.......

"Prissy, nanti kamu naik ke panggung duluan lalu mainkan nadanya. Nanti penyanyinya akan datang ketika memasuki lagu bait pertama."
Prissy mengangguk saja.

Alunan nada dari piano itu mengalun indah, lalu masuklah seorang penyanyi laki-laki dan melantunkan suara indahnya -juga-. Benar-benar pentas yang memukau. Prissy maupun laki-laki itu tidak sadar. Mereka terlalu menikmati tugasnya masing-masing -mungkin-. Lalu ketika mereka selesai memberikan hormat kepada para penonton dan berjalan menuju backstage, mereka baru menyadari bahwa mereka telah berduet dengan orang yang selama ini mereka rindukan.

"Permainan pianomu bagus sekali, emm.."

"Prissy"

Gadis itu menoleh lalu kemudian terkejut ketika mendapati Raynald -orang yang masih ia cintai- berada dihadapannya. Raynald pun begitu. Ia sama terkejutnya dengan Prissy. Keadaan seketika menjadi kaku. Mereka terlalu canggung untuk bercerita lebih jauh. Mungkin mereka terlalu saling merindukan.

-------------------------------------------------

"Ternyata kamu lebih cantik dari apa yang aku fikirkan, Prissy."

"Jadi, selama ini kamu masih memikirkan ku?"

"Ya, mungkin aku lelaki yang paling bodoh di dunia ini karena telah menyianyiakan orang yang sangat tulus menyayangiku."

"Sudahlah, jangan dibahas. Itu kan masalalu."

Raynald P.O.V

*DEG*
Hatiku tersentak. Mungkin memang sudah tak ada lagi kesempatan untukku bersamanya. Ya, aku dan dia hanya sebatas masalalu yang seharusnya dibiarkan saja.

"Aku merindukan tempat ini, Ray."

Aku menoleh kearahnya, lalu tersenyum.

"Ya, aku juga merindukan tempat ini. Sudah bertahun-tahun aku tak pernah kesini. Semenjak.... Hubungan kita berakhir."

"Kamu tahu? Di sana aku selalu teringat tempat ini, selalu terfikirkan tempat ini, juga kamu."

Aku menatapnya, dia tersenyum manis. Bahkan sangat manis.

"Oh ya, Prissy, siapa pacarmu yang sekarang? Aku ingin tahu."

"Aku tak punya pacar." dia terkekeh pelan.

"Serius? Masa cewe secantik kamu ngga punya pacar sih?"

"Iya aku serius. Semenjak 7 tahun yang lalu, aku tak pernah berpacaran lagi."

"Prissy, bolehkah aku jujur?"
Ia mengangguk.

"Sejujurnya, semenjak kepergianmu ke Swiss, aku selalu teringat padamu, mungkin rasaku untukmu sudah terlalu besar. Aku mencintai kamu, aku menyayangi kamu. Aku ngga mau kehilangan kamu lagi."

"Oh ya?"

"Iya, Prissy. Aku minta maaf atas kejadian dulu. Aku tak bermaksud menduakan kamu. Darimu aku belajar, bagaimana sakitnya kehilangan orang yang aku cinta."

"Tak apa, Ray. Setiap orang kan pernah membuat kesalahan. Termasuk..... Orang yang kita cintai. Sejujurnya aku pun sama denganmu. Masih dan akan selalu menyayangi kamu."

"Prissy, kamu mau kan mengulangi semuanya dari awal? Would you be mine?"

"Yes, I would."

Aku pun memeluknya. Erat sekali. Aku tak menyangka gadis ini masih menyayangiku setelah semua perbuatanku yang melukai hatinya. Aku berjanji tak akan menyianyiakan dia lagi. Aku tak mau kehilangan, untuk yang kedua kalinya.


The end.

Senin, 11 Maret 2013

Senja

01.59 Posted by Unknown No comments

Senja itu adalah hal yang paling aku sukai. Senja itu punya lembayung yang memberikan cerita tentang kita; aku dan kamu. Entah mengapa, sejak hari itu, aku makin menyukai senja. Tuhan mempertemukan kita melalui dia; senja. Tuhan menyatukan kita saat ada dia; senja. Ah, terlalu banyak cerita tentang kita, Aku, kamu, dan senja.

"Hai Ver, lo ngapain disini? Nunggu matahari terbenam lagi? Kurang kerjaan amat sih!" lelaki itu menghampiriku yang tengah duduk ditaman komplek.

"Ya terserah gue dong! Lagian lo juga ngapain disini ha?" tanyaku kepada Andre, laki-laki itu.

"Gue? Ya biasalah nemenin gadis kecil yang hobinya nungguin senja terus nunggu lembayung yang katanya indah itu. Please itu gak penting banget." jawabnya, Andre.

"Ya elo siapa suruh coba nungguin gue? Gak ada kerjaan? Cucian dirumah gue masih numpuk noh lo cuciin gih!" jawabku sambil terkekeh pelan. Ah aku memang senang menggodanya. Senang saat dia kalah berdebat denganku. Senang saat....... Dia menemani aku, bersamaku.

"Lo kok gitu banget sih sama gue? Gue nangis nih! Hahaha"

"Nangis aja! Gue gak peduli!"

"Beneran lo ngga peduli? Kalo sekarang gue mati, lo ngga akan peduli? Kalo gue ninggalin lo, lo ngga akan peduli? Yakin?"
Andre membalikkan tubuhnya. Putus asa sepertinya. Ah, dia itu memang senang bercanda. Aku pun berlari mengejarnya. Lalu memeluknya dari belakang.

"Jangan tinggalin gue. Gue sayang sama lo. Please, jangan pernah tinggalin gue, Andre."
Dia membalikkan tubuhnya, memelukku. Ah, pelukan itu. Lagi-lagi pelukan itu. Aku senang, dia mendekapku dengan hangat. Mengalirkan setiap energi cintanya untukku. Tuhan, aku mencintainya.

"Gue ngga akan pernah ninggalin lo. Gue juga sayang sama lo. Sayang banget. Lo, satu-satunya cewek yang udah bikin gue gini. Gue bisa gila kalo lo tinggalin gue. Gue janji bakal selalu ada buat lo, selalu disamping lo, Vera."

Andre, lelaki yang selama kurang lebih setengah tahun ini menemani keseharianku. Menemani aku kemanapun aku pergi. Sungguh, aku mencintainya. Aku menyayanginya. Aku....... Tak mau kehilangannya.

Sabtu, 09 Maret 2013

Ini Ceritaku, Apa Pengalamanmu?

02.40 Posted by Unknown No comments

Hai! Gue balik lagi dengan seonggok cerita tentang........ Tentang si sandi rumput.. Wkwk.
Siapa sandi rumput? Tau dah gue juga kaga ngerti siapa sebenernya si 'sandi rumput'. Ehgakdeng akakak=))) nooooo! Gue ngga mau cerita tentang siapapun....... Cuma gue mau nanya aja nih, kenapa dari dulu kelas X gue seriiiiiing banget dijulukin dengan 'miss galau'. Ngga ngerti orang lain mikirnya gimana sih? Kok bisa gitu yaaaaaa manggil gue kek gitu=)))))) pedahal kan gue anti galau banget *tingting**kedipmatasebelah*
Oke balik ke awal. Tulisan yang diatas itu dusta, jangan dipercaya yaa gaissss hehe.
Aneh sama orang yang bilang 'Hawa jangan galau aja' pedahal kan gue baek baek aja, sehat wal'afiat alhamdulillah wasyukurillah:--))) Mungkin mereka nyangka gue galau karena gue sering ngeretweet tweet yang galau-galau kali yak..... Tapi kan sebenernya itu tuh karena gue seneng kata - katanya, bagus gitu=)))) kan gue mah setrong. Anti galau, capek you know galau tuh asli mending gak usah difikirin tuh daripada harus galau, kenapa tau? Kan gue pengalaman kalo soal galo.......... *duh ketauan bohong* wkwk
Yaudah deh gue mau jujur, ia gue sering galau, abisnya gimana yaa gue tuh lucu, imut kaya marmut jadi ya kerjaannya galau. Tapi galaunya tau batas kok! Sampe nangis maksudnya:"") wkwk. Kadang sih ya gue sering mikir buat apa gue galau-in anak orang pedahal orang itu ngga pernah galau-in gue. Lagian miris amat yak kisah cinta gue..... Selalu bertepuk sebelah tangan:") tapi ada untungnya sih dari kegalauan itu tuh gue belajar banyak hal.... Hal yang menyakitkan pastinya, daaaaaaan itulah yang udah bikin gue kuat sampe detik ini!!!! Cie bgt dah gue=))))
Kalo soal cinta sih gue udah pengalaman *ceileh* iya pengalaman bgt! Dari pas punya pacar pertama, gue ama sahabat gue suka ama satu cowo....... Dan jadiannya sama gue. Jahat banget ya gue YaAllah maapin hambamu yang kece ini *naoooon* wkwk terus jadiannya cuma 2 minggu kurang..... Cinta monyet sih yaa haha, terus gue juga pernah ngerasain sakitnya harus berpisah sama orang yang udah gue sayang banget gara-gara gue........ Gara-gara gue........... *jengjeng* Sodaraan sama dia. Stuck. Mati rasa...... Ya gimana kaga mati rasa, udah pacaran 1tahun lebih, udah sayang banget banget banget tapi yaaa gitu deh. Duh miris banget yaa:") terus taunya beberapa bulan kemudian gue ketemu cowo ganteng nan kinclong yang mampu mengalihkan duniaku wkwk tapi cuma sebatas suka aja ngga lebih, lagian pas itu masih sayang sama mantan *sedih yaaa hm* terus ketemu lagi sama 2 cowok. Yang satu bisa bikin gue sayang sama dia, tapi yaa ngga gue lanjutin karena keburu ketemu sama orang lain.......... Ya, orangnya elo! Ngga perlu gue perjelas lah yaa.
Tuhkan gue banyak pengalaman=))) suka sama cowo yang sama, sama sahabat sendiri, pacaran sama sodara sendiri, sampe diharkosin pun pernah nih si gue ini......
Jadi ya intinya gue bersyukur sama Allah yang udah ngasih gue jalan cerita hidup yang seperti ini. Iya sih sebenernya gue capek, gue lelah. Tapi, hal ini juga yang udah bikin gue kuat sampe saat ini. Gue seneng, itu tandanya Allah sayang sama gue. Mungkin sekarang gue cuma perlu meningkatkan rasa sayang gue sama Allah dulu, biar sama Allah juga dikasih seseorang yang sekarang gue pengen *eh* hehe, ngga deng. Siapapun jodoh gue nanti yang penting dia bisa sayang sama gue dan nerima gue apa adanya, dan semoga gue juga bisa nerima jodoh gue ntar, bisa mencintai dan menyayangi dia karena Allah agar kita bahagia dunia akhirat.... Amiiiiiiiiin :----)
Wkwk kejauhan yaa ngomong nya.. Yabodo amat dah yang nulis kan gue suka-suka dong. Hehe.
Sekianlah curhat gue kali ini, terimakasih wassalam:--D

Kamis, 07 Maret 2013

Senja Punya Cerita Tentangku

03.03 Posted by Unknown No comments

Senja itu ketika matahari beristirahat,
Menenggelamkan dirinya diiringi lembayung yang indah,
Menyembunyikan energi yang dahsyat.
Lembayung itu berderet, membentang dari barat ke timur,
Membentuk suasana indah sore hari.
Ya, membentuk lekuk indah senyummu.
Senyum yang selalu membuatku... Tenang.
Senyum yang selalu membayang-bayangi fikiranku.
Kamu, senyummu, dan.... Bayanganmu, akan kah selalu seperti itu?

Aku menyayangi senja hari,
Karena ia akan membawa lembayung yang indah,
Lembayung yang membawa senyummu tentunya.
Senyum yang selalu ku cari ketika aku lemah,
Senyum yang selalu ku nanti ketika aku lelah,
Senyum itu, seakan menjadi candu bagiku.
Kamu, pemilik senyum itu,
Ya, kamu, pemilik hatiku.

Aku mencintai senyum manismu,
Akupun mencintai, kamu.
Bolehkah?
Bolehkah aku mencintai dirimu?
Bolehkah aku mengagumi kamu?
Bolehkah aku..... Menyimpan rasa untuk mu?
Kamu. Ya, hanya kamu seorang.

Aku menyayangi kamu, lembayungku.
Jika kamu tak percaya, coba tanyakan pada deretan rumput itu.
Mereka tahu semua tentangku,
Mereka tahu tentang semua yang kurasakan untukmu,
Mereka selalu menemani kesendirianku,
Ketika aku menanti senja dan lembayung.

Jika mencintaimu adalah sebuah kesalahan,
Bolehkah aku tetap bertahan?
Jika denganmu adalah sebuah hal yang tak akan pernah terjadi,
Bolehkah aku tetap menanti?
Tolong izinkan aku,
Untuk memiliki sedikit dari senyummu itu,
Walau hanya lewat lembayung di senja hari.




Oleh : Siti Nur Hawa; Ketika senja membawa sederetan senyum indahmu.

Rabu, 06 Maret 2013

Bulan, karya A.Dasa Lukman

02.11 Posted by Unknown No comments


Di sunyinya malam
Ada sebuah tatapan sayu
Tatapan itu bertanya
Hei. . kawan apa yang membuatmu begini ?

Angin meniup ranting pohon
Dan bergoyanglah daun berguguran
Member suasana mencekam malam itu
Takut diriku bukan karena ini
Takut diriku kehilangan
Cahaya terangmu

Ya. . . bulan ceritakanlah tentang waktu
Cerita yang menerangi diri
Dari jalan gelap untuk berlari
Demi mencari hari
Semua itu tentang waktu
Antara kau dan aku

Ya. . bulan katakanlah
Jalan mana yang harus aku pilih
Ketika angin menghujam tubuhku
Ketika gelap menyelimuti jalanku
Aku terpuruk dalam diam
Melihatmu kain terang

Katakanlah bulan, katakana
Kau akan bersamaku
Bukan dengan jarak yang dekat
Bukan dengan tatapan mata
Bukan dengan sentuhan tangan

Ya. . bulan jika kau bertanya
Seberapa kuat sayangku
Bumi hancur lebur jika menantangku
Langit terbelah jika meragukanku
Dan alam akan berguncang
Jika memisahkanku



--thanks dasa--

Sabtu, 02 Maret 2013

Gradasi Warna..... Cinta

01.10 Posted by Unknown No comments

Warna itu adalah satu cara tentang bagaimana aku mengekspresikan.
Mengekspresikan perasaanku, tentunya.
Ia punya warna yang cerah, nan indah.
Juga punya warna yang pekat, nan kelam.

Cinta, adalah bagaimana aku merasa.
Cinta, adalah bagaimana aku mengekspresikan.
Cinta, adalah bagaimana aku memberi.
Cinta, adalah bagaimana aku mengorbankan.

Warna, dan Cinta.
Saling berkaitan, menciptakan cerita indah dengan warna-warni yang membumbui.
Bukankah dalam cinta ada bahagia?
Senadakah dengan warna yang indah nan cerah?
Lalu, bukankah dalam cinta ada luka? Ada bagian derita yang mampu membuat kita tersakiti?
Senadakah dengan warna yang pekat nan kelam?

Hidup itu tentang bagaimana aku mengekspresikan sebuah perasaan.
Kepada semua orang yang aku cinta,
Aku lakukan semuanya sendiri.
Meski nanti akan ada luka yang membuat sakit hati,
Bukankah hidup itu memang perih?
Lalu, setelah perih itu akan ada kebahagiaan sebagai pengganti semua pengorbanan, bukan?
Semua akan mengalir,
Cerita indah itu akan hadir.

Gradasi.
Warna dan Cinta.
Gradasi warna,
Diartikan sebagai suatu perubahan warna yang lembut,
Dari pekat hingga cerah.
Membentuk suatu susunan yang indah,
Ketika kamu mengaitkan gradasi warna, dengan..... Cinta.
Warna pekat itu akan hilang menjadi warna yang indah,
Sedikit demi sedikit, tentunya.
Pengorbanan yang lembut,
yang kamu perjuangkan sendiri tanpa henti, dan kamu lakukan dengan ikhlas,
Akan menghasilkan suatu hasil,
Hasil yang indah.
Jika kamu masih tak percaya,
Lihatlah gradasi warna yang berubah lembut,
Bukankah itu suatu bukti bahwa setiap pengorbanan itu tak pernah ada yang sia-sia?

Cinta..
Ia punya bagian luka dan bahagia.
Memberi kita warna yang cerah ketika kita bahagia,
Memberi kita warna yang kelam ketika kita terluka.

Gradasi warna, dan Cinta.
Bukankah mereka sama?
Sama-sama punya bahagia, dan.... Luka.





Oleh : Siti Nur Hawa; Ketika warna memberi aku pelajaran tentang..... Cinta.

Jumat, 01 Maret 2013

Kamu.

20.05 Posted by Unknown No comments

Kalau kamu itu bulan,
Aku ingin menjadi mataharimu.
Tak bisa bertemu,
Namun aku mampu menyinari kamu.
Kalau kamu itu malam,
Aku ingin menjadi bintangmu,
Bertaburan indah di angkasa,
Mewarnai indahnya malam bersama.

Sayangnya kamu bukan bulan,
Dan aku pun bukan matahari.
Kita hanya dua insan berbeda.
Laki-laki dan perempuan.
Kamu pun bukan malam,
Dan aku juga bukan bintang,
Yang selalu menghiasi malam.
Kita hanya manusia biasa yang penuh angan-angan.

Tapi, kenapa kamu selalu menjadi bulanku dalam setiap malamku?
Mengapa kamu selalu menjadikan malamku indah ketika aku bersamamu?
Mengapa kamu selalu membuat aku terbuai akan semua ucapan kamu?
Kamu, bulan dalam malamku,
Mungkinkah kamu akan kumiliki?

Aku tahu aku hanya bermimpi,
Ini mimpi indahku.
Sejujurnya aku ingin tidur selama-lamanya,
Agar aku bisa menggapai kamu,
Agar aku bisa tetap memeluk kamu,
Agar aku bisa tetap.... Memiliki kamu.

Jangan pergi dari mimpi indahku,
Karena jika aku terbangun,
Pasti akan kudapati kamu hanya semu.
Semu yang tak akan pernah menjadi milikku.
Namun jika aku harus terbangun,
Aku akan rela, sangat sangat rela,
Jika akhirnya kamu tak pernah menganggap aku ada.


Oleh : Siti Nur Hawa; Ketika Mimpi itu Terasa Nyata.