Bahkan, jika aku tak mampu berucap, apa hatimu mampu membaca gelagatku?

Rabu, 10 Juli 2013

Jingga

22.58 Posted by Unknown No comments

Aku pernah memeluk rindu.
Ya, rindu yang selalu ku antarkan untukmu.
Kala senja yang mempertemukan kita,
Menuntun waktu untukku,
untuk selalu menyimpan indah jingga dalam kotak hitam di sudut kecil ingatanku.

Aku mencintaimu,
Iya, aku mencintaimu, sejak dulu hingga jingga menjadi kelabu, nanti.
Aku selalu mencintaimu,
seperti udara yang tak akan pernah hilang kecuali jika Tuhan mengizinkan,
seperti lautan yang tak pernah kau tahu dimana ujungnya. Ya, tanpa akhir.

Aku tak pernah meminta balasan atas apa yang selalu ku rasakan,
untuk segala kerinduan yang selalu menusuk ku,
ya, untuk segala kerinduan yang selalu menyiksa ku, merindukan kamu.

Aku masih mengingat kala kita berjabat tangan,
Menikmati senja dengan canda dan tawa,
Aku masih ingat, kala aku pertama kali jatuh cinta,
ya, kepadamu.
Kamu masih ingat semua itu?
Atau hanya aku yang selalu mengingat itu sendirian?

Aku menyayangimu,
menyayangi segala yang ada pada dirimu, terlebih, hatimu.
Iya, aku menyayangimu.
Dengan segala kekuranganku.

Aku hanya berharap kamu tahu,
aku selalu mengingat setiap waktu bersamamu,
aku selalu merindukan kamu,
merindukan senja yang -dulu- selalu menjadi milik kita,
aku selalu mencintai kamu,
aku selalu menyayangi kamu.