Bahkan, jika aku tak mampu berucap, apa hatimu mampu membaca gelagatku?

Rabu, 30 April 2014

04.32 Posted by Unknown No comments

Ngga selamanya setiap orang itu jadi apa yang kamu mau.

Iya, emang. Ngga selamanya. Mereka bukan robot, yang bisa ngikutin perintah kita.

Minggu, 27 April 2014

15.47 Posted by Unknown No comments

Nothing. Sama kayak kemarin. Oh God, what should I do?

02.53 Posted by Unknown No comments

Hai, aku ngga pernah ngerasain yang kayak gini setelah tahun lalu, dan... Kamu bikin aku ngerasain lagi hal yang aku takutin..

Iya, aku takut kehilangan kamu.. Emang sih kedengerannya lebay, tapi ya itu kenyataannya..
Maafin aku, maafiiiiiiiiin:'(

Sabtu, 26 April 2014

No title

22.27 Posted by Unknown No comments

Nggak tau harus ngapain. Kangen? Iya. Pasti. Kamu bukan seseorang yang asing semenjak tahun baru lalu. Kesel? Of course! Tapi aku juga ngga mau ngeduluin rasa kesel aku, ngga mau kalo akhirnya malah harus dapet 'something' yang lebih dari ini. Sedih? Iya. Banget. Apa kita berubah? Apa ada yang disembunyiin? Tell me! Galau? Bukan galau, tapi capek, capek nangis. Ada apa dengan bulan ini? Apa harus se sakit ini? Apa? Baru segini? Iya emang baru segini tapi ya kalo kangen harus gimana? Ngga mau ngeduluin, takut ganggu. Tapi aku ngga terbiasa tanpa kamu, sampai saat ini.
Aku harus gimana, buddy?

06.02 Posted by Unknown No comments

Jangan nyiksa aku kayak gini, please

05.54 Posted by Unknown No comments

Aku salah apa?

Kamis, 17 April 2014

Aku Rindu

05.03 Posted by Unknown No comments

Aku rindu,
memandang wajahmu dengan lekat
Mencari kesejukan dalam bola kecil,
matamu

Aku rindu,
bercengkrama dengan makhluk Tuhan
Yang melengkapi keutuhan,
hatiku

Namaku dan namamu, tertulis dalam khatulistiwa
Dalam langkah menuju dewasa
Dalam langkah menuju masa
Kita, satu tuju

Aku rindu,
saat kita menulis angan bersama
Tentang masa yang akan datang,
berdua

Wahai,
Kita lalui bersama
Masa yang akan tiba

Tetaplah disini,
disampingku

Hingga dewasa tiba
Rindu ini terbalas sudah
Jika kau dan aku bersama
Selalu bersama, seperti saat lalu,
Saat saat sebelumnya

Hingga dewasa tiba,
Rindu ini kan sirna
Jika kita tetap bersama
Menanti anak dan cucu,
Hidup dalam dunia fana

Rabu, 16 April 2014

06.21 Posted by Unknown No comments

Merasa di khianati, dan terkhianati, apa aku pernah berkhianat kepadamu, wahai?

Rabu, 02 April 2014

Love Never Fail (Prolog)

01.32 Posted by Unknown No comments

Lelaki itu mengambil kunci mobil nya dan berjalan menuju garasi. Dinyalakannya mobil itu lalu ia pun pergi, entah hendak kemana.

Ia membuka sebuah benda bergambar lukisan dirinya, lalu mengambil sebuah kaset. Lantunan suara khas milik Jason Mraz pun terputar dengan sangat jelas. Ia melirik ke sebelahnya, bayangan perempuan itu lalu muncul, membuyarkan konsentrasinya. Ia menatap nanar, dan menyadari, ia merindukannya, merindukan gadis itu, gadis yang pernah menjadi bagian dari dalam dirinya.

Tempat kaset beserta isinya pun selalu mengingatkannya tentang gadis itu, "Ini buat kamu. Selamat ulang tahun ya."
"Apa ini?" Dahinya mengerut, heran. "Buka saja." Ucap gadis itu sambil tersenyum. "Aku buka ya." Ucapnya. Kemudian gadis itu mengangguk pelan. Dibukanya sebuah kotak yang berisi kado ulang tahunnya. Dan ia melihat sebuah tempat kaset penuh dengan isinya, "Maaf aku cuma bisa ngasih koleksi kaset. Aku tau kamu seneng dengerin lagu. Dan dengan kado ini, aku harap kamu bakal selalu inget aku. Semoga kamu suka ya." Matanya berbinar, ah, gadis ini memang sangat tau apa yang disukainya, dan memang ia sangat senang mendengarkan musik, dan juga bernyanyi.

Ingatannya kembali melayang pada saat ia masih memliki gadis itu, gadis yang selalu menemaninya kemanapun ia pergi. Ia masih ingat bagaimana ekspresi gadis itu ketika marah, maka ia akan terdiam dan memajukan bibirnya lalu menekuk wajahnya. Sangat lucu. Ia pun masih ingat saat gadis itu tertidur manis di sebelahnya. Ia masih sangat mengingat bahkan akan selalu ingat ketika mereka bernyanyi bersama, disini, dalam sebuah mobil, miliknya.

Tanpa terasa, senyum lelaki ini mengembang, namun kemudian ia menyadari, itu hanyalah kenangan. Kenangan manis yang sebaiknya ia simpan dalam-dalam.