Bahkan, jika aku tak mampu berucap, apa hatimu mampu membaca gelagatku?

Jumat, 26 April 2013

Tolong, Yakinkan Aku

15.49 Posted by Unknown No comments

"Setiap laki-laki itu sulit dicerna gimana sebenarnya mau dia, siapa tau aja ada maksud lain ketika kamu deket sama dia, lalu kemudian dia pergi dengan yang lain, lalu akhirnya kembali lagi sama kamu. Siapa tau dia cuma mainin kamu, kan?" - Mama

Itu omongan mama yang udah bikin aku labil -lagi- antara memilih tetap tinggal atau justru meninggalkan cerita klasik yang akhirnya menggantung tanpa arah. Aku sayang sama kamu, aku tahu itu. Tapi, ada sesuatu hal yang selalu kamu sisakan untuk -PR- aku, berfikir, apakah kamu sama seperti aku? Apakah hatimu sama seperti hatiku? Kepercayaan ku sedikit terkikis ketika dulu kamu pergi. Sudahlah, itu cerita masalalu yang tak perlu ku korek ataupun ku gali lagi. Aku sudah cukup tersiksa ketika kejadian itu menimpa aku, diriku sendiri. Jadi, tak perlu ku ingat lagi, bukan? Hanya akan menimbulkan luka lagi yang bahkan -mungkin- tak pernah kering hingga sekarang.

Satu-satunya alasan yang membuat aku bertahan hingga sekarang itu adalah janji kamu, walaupun tidak tertera di atas kertas dengan materai dan ditandatangani oleh jari - jari indahmu, walaupun hanya dalam sebatas pesan singkat yang mungkin tak berarti apa-apa -untukmu-, tapi, satu hal yang harus kamu tahu, hal itu berarti banyak, berarti besar untukku.

Dulu, aku jatuh cinta dengan tutur lembut kamu ketika berhadapan dengan seorang wanita, especially, aku. Aku jatuh cinta dengan cara kamu membuat aku tertawa dan meledeki ku didepan koridor dulu. Aku jatuh cinta setiap kali kita berpapasan dan kamu selalu menyapa ku dengan senyum simpul yang mampu membuat aku membeku. Senyum yang sangat indah yang memberi aku kekuatan ketika aku rapuh. Perkenalan kita memang singkat, tapi rasa sayang yang aku lahirkan untuk kamu ngga berlangsung singkat. Wajar bukan bila awalnya kamu memberi harapan hingga akhirnya aku yakin kamu adalah satu-satunya yang terbaik untukku -saat ini- ? Tidak ada yang patut disalahkan, karena cinta itu tidak pernah salah. Ia hanya memberikan pelajaran tentang sesuatu yang tak pernah kamu mengerti dari awal, isi, dan akhir cerita. Ia berjalan mengikuti alur cerita hidup seseorang, bagaikan tetesan air jernih yang mengalir dari ujung lembah hingga ujung laut.

Aku melihat kamu bukan dari sisi fisik. Fisik kamu biasa saja, menurutku. Tak ada yang special dari kamu, si jangkung yang melindungiku, terdengar sedikit -lebay- ya? Tapi, itulah kenyataannya. Tak ada yang bisa aku banggakan dari fisikmu :-P
Aku tak melihat kamu dari segi kemampuan otakmu. Bukan meremehkan kemampuanmu dalam hal berfikir. Aku yakin, dan aku tahu, kemampuan kamu jauh lebih besar dariku, dan itu sudah terbukti. Setiap orang pasti menginginkan seseorang yang memiliki kemampuan yang cerdas dalam bidang pelajaran, tapi -mungkin- kalaupun kamu, ehm 'bodoh', aku akan tetap menyayangi kamu:-)
Mungkin yang aku lihat dari kamu itu, dari ketaatan kamu untuk berkomunikasi dengan Allah. Aku senang, selalu senang ketika dulu kita masih kelas X dan aku melihat kamu memasuki musholla sekolah ketika orang lain sibuk beristirahat dari lelahnya menghadapi rentetan soal ujian. Itu. Itu yang aku suka dan menumbuhkan rasa percaya aku sama kamu.

Aku tau gimana kamu, aku tau gimana buruknya kamu, tapi, yang harus kamu tau, aku ngga pernah bisa ngebenci kamu ketika kamu menyakiti sahabatku sendiri, ketika aku tau bagaimana sifat kamu yang aku jadikan tekad "Kamu harus bikin dia ngerubah sifat dia yang buruk itu, Haw!"
Cinta, yang mengajarkan aku bagaimana caranya ia melepaskan kebencian, karena aku tau aku sayang kamu itu ketika aku mau belajar memahami dan menerima kekurangan kamu. Mau berjuang walaupun kamu tak akan memperjuangkan aku, mau menjaga kamu walaupun kamu tak akan menjaga aku.

Sekarang, ketika kita kembali dekat, entah mengapa ada sesuatu yang hilang ketika aku berdua bersamamu. Sensasi itu sedikit menghilang, tidak seutuhnya menghilang, mungkin hanya sepersekian persen. Tapi tetap saja, hal itu yang membuat aku ragu -lagi- sama kamu. Aku cuma pengen kamu dateng saat ini juga, dan yakinin aku, kalo cinta aku masih dan akan selalu ada buat kamu. Sekali lagi, tolong yakin kan aku, kalo hati aku seutuhnya milik kamu. Yakinkan aku, kalo hati kamu memang buat aku dan kita punya rasa yang sama. Hmm, Ich liebe Dich<3

0 komentar:

Posting Komentar