Bahkan, jika aku tak mampu berucap, apa hatimu mampu membaca gelagatku?

Rabu, 20 Februari 2013

Kamu. Tentang Cinta yang Diharapkan.

12.56 Posted by Unknown No comments

Kala malam gelap tiba,
Kau datang menjemput bahagia,
Kita tertawa bersama,
Menikmati setiap malam indah berdua,
Walau jarak membentang, tak pernah kamu hiraukan.
Walau hanya dalam untaian kata, bukankah itu membuat kita sama-sama tahu tentang sesuatu yang kita harapkan -dulu- ?
Aku masih seperti yang dulu, mungkinkah kamu juga?

Kini, malam ini,
Dimanakah kamu, pujaan hatiku?
Mengapa tak pernah lagi memberiku jawaban?
Mengapa kamu seakan menghilang di telan bulan?
Apa karena ucapanku itu?
Bukankah aku benar?
Tapi, mengapa kamu berubah semenjak aku ucapkan kata itu?
Jangan membuat aku bertanya dalam kegelisahan.
Jangan membuat lagi luka yang lebih dalam dari ini.
Tidakkah cukup untukmu melihat aku seperti ini?
Sejujurnya aku tersiksa.
Tersiksa karena keadaan tak pernah mengizinkanku untuk bersamamu.
Lalu apa kamu akan membayar habis atas semua luka yang kamu torehkan di relung hati ini?
Ya, ataukah tidak?
Aku menunggu jawabmu disini.

Sampai saat ini, aku masih menggenggam harapan.
Yang -mungkin- semakin menipis.
Tapi, bukankah kamu datang meyakinkanku -lagi- ?
Lalu, mengapa sekarang pergi lagi?
Aku mencintai kamu, tapi kamu memilih dia.
Aku bertahan, diam tanpa kata.
Boleh aku menggenggam harapanku?
Menunggu kamu membuat nyata semua harapan mu dulu.
Bolehkah?





Oleh : Siti Nur Hawa; Kala malam menyembunyikan kamu, dan bahagiaku.

0 komentar:

Posting Komentar