Bahkan, jika aku tak mampu berucap, apa hatimu mampu membaca gelagatku?

Selasa, 14 Januari 2014

Sebuah Penyesalan

19.44 Posted by Unknown No comments

Di kala malam sunyi tanpa cahaya mentari
Masihkah engkau akan berada disini?
Menemani di sudut kursi,
bersama rembulan di atas langit malam

Hatiku meronta meminta kesejukan darimu, wahai jiwaku

Bukan sebuah benang kusut yang tak pernah tau bagaimana menjadi lurus, kembali.
Ia mati, terhunus pati.
Lagi, sunyi sendiri, di malam nanti.

Dirimu, dengan tatapan sayu,
menghampiri sebuah bayangan semu, di ujung senja.

Aku tersadar, aku merindukanmu saat bayanganmu menghantui bagai candu, saat aku tersadar, akan segala kesalahanku.
Melepasmu, begitu saja, hingga akhirnya aku merasakan hampa, lagi.

Segalanya memang manis, semanis kamu, wahai cinta
Namun, keegoisan merengkuh hati dan jiwaku, untuk selalu melepasmu,
Kini aku tersadar, aku menyayangimu, dengan segala kelemahanku

Maukah kamu melengkapi semua ini, wahai jiwaku?

0 komentar:

Posting Komentar