Bahkan, jika aku tak mampu berucap, apa hatimu mampu membaca gelagatku?

Kamis, 07 Januari 2016

Kopi; 1

06.34 Posted by Unknown No comments

Kepada yang dicinta, aku tidak pernah lupa menyelipkan namamu dalam doaku, semoga kamupun begitu.

**

Malam ini langit terlihat cerah. Entah mengapa, sedang berbahagia, mungkin?
Sama halnya seperti diriku di malam sunyi ini.
Aku bahagia,
ketika ku lihat di langit,
ribuan bintang bercahaya menemani rembulan.
Ah, yang paling membahagiakan adalah,
ku lihat kamu di ujung sana,
ya, bintang yang paling terang.

Aku bahagia,
setiap kali aku mampu berkabar denganmu.
Dan malam ini, rasanya bahagiaku lebih dari biasanya,

Kamu; alasanku untuk tetap bahagia.

**

Kamu adalah gula dalam kopiku,
yang selalu ku hisap aromanya setiap waktu.
Manis.

Kamu adalah gula dalam kopiku,
secangkir kepahitan hidupku terasa manis jika aku bersamamu.
Manis.

Kamu adalah gula dalam kopiku,
bagai candu yang menelusup ke dalam sistem syaraf pusatku.
Lagi, manis.

Kamu, pemanis hidup yang saat ini sedang Tuhan titipkan padaku.
Semoga, aku tidak lupa diri.

**

Aku, terlalu, biarlah begitu.
Kamu? Aku tak perduli. Yang jelas, aku, memang terlalu.

0 komentar:

Posting Komentar